You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Komisi E DPRD Kebut Pembahasan RAPBD 2020
.
photo Agung Supriyanto - Beritajakarta.id

Komisi E DPRD Kebut Pembahasan RAPBD 2020

Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta kembali melakukan pembahasan dan pendalaman Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2020.

Puluhan ribu nomenklatur

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria mengatakan, hari ini, pembahasan dan pendalaman RAPBD dijadwalkan untuk Dinas Kesehatan, serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.

"Kita akan selesaikan dulu untuk Dinas Kesehatan, tadi sudah dimulai sekitar pukul 11.00, mudah-mudahan bisa selesai sekitar pukul 21.00 nanti. Setelah itu, baru kita mulai untuk Dinas PPAPP," ujarnya, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Minggu (8/12).

Komisi E Minta Dispora Pastikan Fasilitas Olahraga Berkondisi Baik

Iman menuturkan, Komisi E yang membidangi Kesejahteraan Rakyat tentu memiliki  karakteristik bidang pekerjaan yang berbeda dengan Komisi lainnya.

"Komisi lain rata-rata sudah selesai. Tapi, di Komisi E masih terus berlangsung karena ada puluhan ribu nomenklatur yang harus dibahas. Sehingga, meskipun di hari Minggu tetap dilakukan pembahasan agar bisa terselesaikan sesuai target," terangnya.

Iman menjelaskan, terkait Dinas Kesehatan ada sejumlah catatan seperti, keberadaan puskesmas yang harus ada di semua wilayah kelurahan.

"Kalau tidak punya lahan ya kita bisa beli tanah. Kami juga tidak ingin ada puskesmas atau RSUD Tipe D di kecamatan yang masih menyewa tempat," ungkapnya.

Tidak kalah penting, kata Iman, Komisi E juga mengingatkan terkait kenaikan iuran atau premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Kita sudah membahas itu dan alokasi anggarannya sebesar Rp 2,7 triliun," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menuturkan, untuk postur RAPBD Tahun Anggaran Tahun 2020 Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengusulkan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 1,9 triliun dan Belanja Langsung 8,26 triliun.

"Belanja Langsung kami terdiri dari tiga komponen, masing-masing  dari yakni, bersumber dari BLUD Rp 2,92 triliun, APBD Rp 5,29 triliun, dan Dana Alokasi Khusus Rp 49,6 miliar," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk APBD murni, sebesar 42,81 persen atau senilai Rp 2,27 triliun digunakan untuk PBI BPJS Kesehatan. Sedangkan, sebesar 57,19 persen atau Rp 3,02 triliun untuk kegiatan lain.

"Kami memang sangat berkomitmen agar akses kesehatan masyarakat di DKI ini jangan sampai terkendala dengan kenaikan iuran BPJS," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1464 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1278 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1070 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1011 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye983 personDessy Suciati